Inilah 8 Keutamaan Memberi Makan Kepada Orang yang Berbuka Puasa |
1. Memberi Makan Buka Puasa Akan Mendapatkan Pahala Dari Orang
yang Berpuasa
Dari Zaid bin Khalid Al-Juhani radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Dari Zaid bin Khalid Al-Juhani radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ
مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala
seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang
berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746,
dan Ahmad 5: 192. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih)
2.
Dengan Banyak Berderma Melalui Memberi Makan Berbuka Dibarengi Dengan Berpuasa
Itulah Jalan Menuju Surga
Dari ‘Ali radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Dari ‘Ali radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ فِى الْجَنَّةِ غُرَفًا تُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا. فَقَامَ أَعْرَابِىٌّ فَقَالَ لِمَنْ هِىَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لِمَنْ أَطَابَ الْكَلاَمَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ
“Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang mana bagian
luarnya terlihat dari bagian dalam dan bagian dalamnya terlihat dari bagian
luarnya.” Lantas seorang arab baduwi berdiri sambil berkata, “Bagi siapakah
kamar-kamar itu diperuntukkan wahai Rasululullah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam menjawab, “Untuk orang yang berkata benar, yang memberi makan, dan yang
senantiasa berpuasa dan shalat pada malam hari di waktu manusia pada tidur.”
(HR. Tirmidzi no. 1984. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Lihatlah bagaimana keutamaan Abu Bakr Ash-Shiddiq radhiyallahu
‘anhu yang menggabungkan antara memberi makan dengan amalan lainnya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ صَائِمًا قَالَ
أَبُو بَكْرٍ أَنَا قَالَ فَمَنْ تَبِعَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ جَنَازَةً قَالَ أَبُو
بَكْرٍ أَنَا قَالَ فَمَنْ أَطْعَمَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ مِسْكِينًا قَالَ أَبُو
بَكْرٍ أَنَا قَالَ فَمَنْ عَادَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ مَرِيضًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ
أَنَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا اجْتَمَعْنَ
فِي امْرِئٍ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya
(kepada para sahabat), “Siapakah di antara kalian yang pada hari ini berpuasa?”
Abu Bakar berkata, “Saya.”
Beliau bertanya lagi, “Siapakah di antara kalian yang hari ini
sudah mengiringi jenazah?” Maka Abu Bakar berkata, “Saya.”
Beliau kembali bertanya, “Siapakah di antara kalian yang hari
ini memberi makan orang miskin?” Maka Abu Bakar mengatakan, “Saya.”
Lalu beliau bertanya lagi, “Siapakah di antara kalian yang hari
ini sudah mengunjungi orang sakit.” Abu Bakar kembali mengatakan, “Saya.”
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun
bersabda, “Tidaklah ciri-ciri itu terkumpul pada diri seseorang melainkan
dia pasti akan masuk surga.” (HR. Muslim, no. 1028).
3. Menggabungkan Shalat, Puasa Dan Sedekah Dapat Mengantarkan
Pada Ridha Allah
Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah karenanya menyatakan, “Puasa, shalat dan sedekah mengantarkan orang yang mengamalkannya pada Allah.
Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah karenanya menyatakan, “Puasa, shalat dan sedekah mengantarkan orang yang mengamalkannya pada Allah.
Sebagian salaf sampai berkata, ‘Shalat mengantarkan seseorang
pada separuh jalan. Puasa mengantarkannya pada pintu raja. Sedekah nantinya
akan mengambilnya dan mengantarnya pada raja.’“ (Lathaif Al-Ma’arif,
hlm. 298)
4. Mendapat Buah-buahan di Surga dan ar-Rahiq al-Makhtum
(Minuman Khamar yang Nikmat di Surga)
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيُّمَا مُسْلِمٍ كَسَا مُسْلِمًا
ثَوْبًا عَلَى عُرْىٍ كَسَاهُ اللَّهُ مِنْ خُضْرِ الْجَنَّةِ وَأَيُّمَا مُسْلِمٍ
أَطْعَمَ مُسْلِمًا عَلَى جُوعٍ أَطْعَمَهُ اللَّهُ مِنْ ثِمَارِ الْجَنَّةِ
وَأَيُّمَا مُسْلِمٍ سَقَى مُسْلِمًا عَلَى ظَمَإٍ سَقَاهُ اللَّهُ مِنَ
الرَّحِيقِ الْمَخْتُومِ
“Muslim mana saja yang memberi pakaian orang Islam lain yang
tidak memiliki pakaian, niscaya Allah akan memberinya pakaian dari hijaunya
surga. Muslim mana saja yang memberi makan orang Islam yang kelaparan, niscaya
Allah akan memberinya makanan dari buah-buahan di surga. Lalu muslim mana saja
yang memberi minum orang yang kehausan, niscaya Allah akan memberinya minuman
Ar-Rahiq Al-Makhtum (khamr yang dilak).” (HR. Abu Daud, no. 1682; Tirmidzi,
no. 2449. Al-Hafizh Abu Thahir menyatakan bahwa sanad hadits ini dha’if
dikarenakan dalam sanadnya terdapat perawi yang dikenal mudallis yaitu
Abu Khalid Ad-Daalani. Hadits ini punya penguat yang juga dha’if sekali dalam
riwayat Tirmidzi).
Hadits di atas adalah hadits dha’if namun punya
makna yang benar, yaitu setiap orang yang beramal akan dibalas dengan
semisalnya pada hari kiamat. Hadits di atas didukung makna shahihnya dalam
ayat,
جَزَاءً مِنْ رَبِّكَ عَطَاءً
حِسَابًا
“Sebagai pembalasan dari Rabbmu dan pemberian yang cukup
banyak.” (QS. An-Naba’: 36)
هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا
الْإِحْسَانُ
“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).”
(QS. Ar-Rahman: 60)
Adapun ar-rahiq al-makhtum adalah khamr di
surga atau minuman di surga. Ar-rahiq sendiri adalah khamar yang murni atau
minuman yang masih asli, tidak mungkin dipalsukan.
Adapun al-makhtum artinya dilak atau dikunci yang hanya bisa
dibuka oleh pemiliknya. Menunjukkan bahwa minuman tersebut adalah minuman yang
sangat spesial.
Ada juga yang menyatakan bahwa minuman tersebut ditutup dengan
minyak misk. Sungguh kenikmatan luar biasa.
Pengertian ini disebutkan dalam kitab ‘Aun Al-Ma’bud, 5:
77. Pembahasan lainnya bisa dilihat dalam kitab Minhah Al-‘Allam karya
Syaikh ‘Abdullah Al-Fauzan, 4: 474-475.
Keutamaan lainnya adalah keutamaan dalam hal memberi sedekah.
5. Sedekah Akan Menyelamatkan Seseorang Dari Panasnya Hari
Kiamat
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُلُّ امْرِئٍ فِى ظِلِّ صَدَقَتِهِ
حَتَّى يُفْصَلَ بَيْنَ النَّاسِ
“Setiap orang akan berada di naungan amalan sedekahnya hingga
ia mendapatkan keputusan di tengah-tengah manusia.” (HR. Ahmad, 4: 147.
Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)
6.
Sedekah Akan Menambah (Berkah) Harta
Terkadang Allah membuka pintu rizki dari harta yang disedekahkan. Sebagaimana terdapat dalam hadits,
Terkadang Allah membuka pintu rizki dari harta yang disedekahkan. Sebagaimana terdapat dalam hadits,
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ
“Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim, no.
2588).
Maksud hadits di atas sebagaimana dijelaskan oleh Imam Nawawi rahimahullah:
1. Harta
tersebut akan diberkahi dan akan dihilangkan berbagai dampak bahaya padanya.
Kekurangan harta tersebut akan ditutup dengan keberkahannya. Ini bisa dirasakan
secara inderawi dan kebiasaan.
2. Walaupun
secara bentuk harta tersebut berkurang, namun kekurangan tadi akan ditutup
dengan pahala di sisi Allah dan akan terus ditambah dengan kelipatan yang amat
banyak. (Syarh Shahih Muslim, 16: 128)
7. Sedekah Akan Meredam Murka Allah
Sebagaimana disebutkan dalam hadits,
Sebagaimana disebutkan dalam hadits,
إِنَّ الصَّدَقَةَ لَتُطْفِئُ
غَضَبَ الرَّبِّ وَتَدْفَعُ مِيتَةَ السُّوءِ
“Sedekah itu dapat memamkan murka Allah dan mencegah dari
keadaan mati yang jelek.” (HR. Tirmidzi, no. 664. Al-Hafizh Abu Thahir
mengatakan bahwa sanad hadits ini dha’if)
8. Sedekah
Akan Menghapus Dosa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ
الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ
“Sedekah itu akan memadamkan dosa sebagaimana air dapat
memadamkan api.” (HR. Tirmidzi, no. 2616; Ibnu Majah, no. 3973.
Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
(Lihat
bahasan Manfaat Sedekah dalam Syarh Al-Mumthi’ ‘ala Zaad Al-Mustaqni’ karya
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin, 6: 7-11)
Semoga semangat dalam memberi makanan berbuka pada bulan
Ramadhan.
Sumber: rumaysho.com
Baca juga :
loading...
0 Response to "Inilah 8 Keutamaan Memberi Makan Kepada Orang yang Berbuka Puasa"
Posting Komentar