Inginkah Kebahagian Dunia Dan Akhirat? Bisa Kamu Dapat Kalau Kamu Bisa Mengetahui 4 Tingkatan Sabar ini.. |
Saat kita dialnda masalah atau
cobaan dari Allah, maka kita hanya bisa bersabar dalam menghadapinya. Karena
Allah menyukai orang-orang yang memiliki sifat sabar. Tapi sayangnya masih
banyak orang yang tidak memiliki sifat ini. Karena kurangnya iman dan
ketakwaan. Dan yang harus kita ketahui tentang sabar, Ternyata sabar itu ada
tingakatan dan jenisnya lho.
Mengutip islamidia, pasti yang kamu ketahui hanyala sabar dalam menghadapi musibah saja, tidak diantara itu ada juga yang lainnya, yaitu sebagai berikut:
1. Bersabar menjalankan ketaatan
2. Bersabar tidak melakukan yang diharamkan
3. Bersabar menghadapi takdir Allah baik musibah maupun nikmat
Mengutip islamidia, pasti yang kamu ketahui hanyala sabar dalam menghadapi musibah saja, tidak diantara itu ada juga yang lainnya, yaitu sebagai berikut:
1. Bersabar menjalankan ketaatan
2. Bersabar tidak melakukan yang diharamkan
3. Bersabar menghadapi takdir Allah baik musibah maupun nikmat
Contohnya: ada yang sangat sabar shalat malam, tapi tidak
sabar dengan godaan wanita. Ini 4 tingkatan sabar dalam menghadapi
musibah dan ujian
1. Marah
Bisa jadi tidak terima dengan takdir Allah, ini bisa mengurangi Tauhid seseorang bahkan bisa terjerumus dalam kesyirikan karena mencela takdir Allah
2. Sabar
hatinya mungkin terasa pedih tetapi ia masih mampu menahan diri dari perbuatan menentang takdir Allah, misalnya mencela atau “mengamuk” banting sesuatu
3. Ridha
Hatinya sama saja ketika mendapat musibah atau nikmat dan dia berusaha ridha, ketika ada rasa tidak menerima, ia berusaha lawan dan ridha
4. Bersyukur
Inilah tingkatan tertinggi, ia tahu hakikat musibah, menerima takdir, itulah yang terbaik, menghapuskan dosa, meningkatkan derajat, bisa jadi menghadap Allah tanpa dosa sama sekali kelak
1. Marah
Bisa jadi tidak terima dengan takdir Allah, ini bisa mengurangi Tauhid seseorang bahkan bisa terjerumus dalam kesyirikan karena mencela takdir Allah
2. Sabar
hatinya mungkin terasa pedih tetapi ia masih mampu menahan diri dari perbuatan menentang takdir Allah, misalnya mencela atau “mengamuk” banting sesuatu
3. Ridha
Hatinya sama saja ketika mendapat musibah atau nikmat dan dia berusaha ridha, ketika ada rasa tidak menerima, ia berusaha lawan dan ridha
4. Bersyukur
Inilah tingkatan tertinggi, ia tahu hakikat musibah, menerima takdir, itulah yang terbaik, menghapuskan dosa, meningkatkan derajat, bisa jadi menghadap Allah tanpa dosa sama sekali kelak
Semoga kita termasuk dalam tingkatan yang bersyukur, walaupun
berat, badai pasti berlalu, betapa banyak kita telah melewati musibah yang
lebih berat dari sayang dan dunia tetap saja berlalu tanpa bekas
Agar bisa bersabar tingkat tertinggi kita harus belajar TAUHID asma wa sifat untuk mengenal sifat Allah, tatkala terkena musibah, ingatlah sifat Allah
Yaitu lebih sayang terhadap hamba-Nya melebihi kasih sayang ibu kepada bayinya di buaian setelah lama terpisah dengan bayinya karena bayinya hilang
Dari Umar bin Al Khattabradhiallahu ‘anhu , beliau menuturkan
ﻗﺪﻡ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺳﺒﻲ، ﻓﺈﺫﺍ ﺍﻣﺮﺃﺓ ﻣﻦ ﺍﻟﺴﺒﻲ ﻗﺪ ﺗﺤﻠﺐ ﺛﺪﻳﻬﺎ ﺗﺴﻘﻲ، ﺇﺫﺍ ﻭﺟﺪﺕ ﺻﺒﻴﺎً ﻓﻲ
ﺍﻟﺴﺒﻲ ﺃﺧﺬﺗﻪ، ﻓﺄﻟﺼﻘﺘﻪ ﺑﺒﻄﻨﻬﺎ ﻭﺃﺭﺿﻌﺘﻪ، ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻨﺎ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : (ﺃﺗﺮﻭﻥ ﻫﺬﻩ ﻃﺎﺭﺣﺔ ﻭﻟﺪﻫﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻨﺎﺭ ). ﻗﻠﻨﺎ: ﻻ، ﻭﻫﻲ ﺗﻘﺪﺭ ﻋﻠﻰ ﺃﻥ ﻻ ﺗﻄﺮﺣﻪ، ﻓﻘﺎﻝ: (ﻟﻠﻪ ﺃﺭﺣﻢ ﺑﻌﺒﺎﺩﻩ ﻣﻦ ﻫﺬﻩ ﺑﻮﻟﺪﻫﺎ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kedatangan rombongan tawanan perang. Di tengah-tengah rombongan itu ada seorang ibu yang sedang mencari-cari bayinya.
Tatkala dia berhasil menemukan bayinya di antara tawanan itu, maka dia pun memeluknya erat-erat ke tubuhnya dan menyusuinya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepada kami,
“Apakah menurut kalian ibu ini akan tega melemparkan anaknya ke dalam kobaran api?”
Kami menjawab, “Tidak mungkin, demi Allah. Sementara dia sanggup untuk mencegah bayinya terlempar ke dalamnya.”
Agar bisa bersabar tingkat tertinggi kita harus belajar TAUHID asma wa sifat untuk mengenal sifat Allah, tatkala terkena musibah, ingatlah sifat Allah
Yaitu lebih sayang terhadap hamba-Nya melebihi kasih sayang ibu kepada bayinya di buaian setelah lama terpisah dengan bayinya karena bayinya hilang
Dari Umar bin Al Khattabradhiallahu ‘anhu , beliau menuturkan
ﻗﺪﻡ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺳﺒﻲ، ﻓﺈﺫﺍ ﺍﻣﺮﺃﺓ ﻣﻦ ﺍﻟﺴﺒﻲ ﻗﺪ ﺗﺤﻠﺐ ﺛﺪﻳﻬﺎ ﺗﺴﻘﻲ، ﺇﺫﺍ ﻭﺟﺪﺕ ﺻﺒﻴﺎً ﻓﻲ
ﺍﻟﺴﺒﻲ ﺃﺧﺬﺗﻪ، ﻓﺄﻟﺼﻘﺘﻪ ﺑﺒﻄﻨﻬﺎ ﻭﺃﺭﺿﻌﺘﻪ، ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻨﺎ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : (ﺃﺗﺮﻭﻥ ﻫﺬﻩ ﻃﺎﺭﺣﺔ ﻭﻟﺪﻫﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻨﺎﺭ ). ﻗﻠﻨﺎ: ﻻ، ﻭﻫﻲ ﺗﻘﺪﺭ ﻋﻠﻰ ﺃﻥ ﻻ ﺗﻄﺮﺣﻪ، ﻓﻘﺎﻝ: (ﻟﻠﻪ ﺃﺭﺣﻢ ﺑﻌﺒﺎﺩﻩ ﻣﻦ ﻫﺬﻩ ﺑﻮﻟﺪﻫﺎ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kedatangan rombongan tawanan perang. Di tengah-tengah rombongan itu ada seorang ibu yang sedang mencari-cari bayinya.
Tatkala dia berhasil menemukan bayinya di antara tawanan itu, maka dia pun memeluknya erat-erat ke tubuhnya dan menyusuinya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepada kami,
“Apakah menurut kalian ibu ini akan tega melemparkan anaknya ke dalam kobaran api?”
Kami menjawab, “Tidak mungkin, demi Allah. Sementara dia sanggup untuk mencegah bayinya terlempar ke dalamnya.”
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sungguh Allah lebih sayang kepada hamba-hamba-Nya daripada ibu ini kepada anaknya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Semoga kita bisa mengamalkan ilmu kita dan bisa bermanfaat bagi kita semua..
“Sungguh Allah lebih sayang kepada hamba-hamba-Nya daripada ibu ini kepada anaknya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Semoga kita bisa mengamalkan ilmu kita dan bisa bermanfaat bagi kita semua..
Baca juga :
loading...
0 Response to "Inginkah Kebahagian Dunia Dan Akhirat? Bisa Kamu Dapat Kalau Kamu Bisa Mengetahui 4 Tingkatan Sabar ini.."
Posting Komentar