Walaupun Rajin Sholat Inilah 10 Golongan Orang ini Tidak Diterima Oleh Allah, Nauzubillah!! |
Mengerjakan sholat dengan
rutin tapi golongan orang ini tidak diterima oleh Allah SWT, mengapa demikian ?
seperti apa orang yang termasuk dalam golongan itu, langsung saja baca
selengkapnya semoga kita tak termasuk dalam golongan itu
Shalat ialah tuntunan yang setiap manusia muslim wajib menjalankannya. Shalat adalah tiang dari agama, pondasi dari kehidupan seorang manusia. Lebih jauh, ibadah yang diwajibkan sebanyak lima waktu dalam sehari itu ialah kebutuhan. Sebab terbentuknya perilaku-perilaku sesuai tuntunan ke-Islaman.
Shalat ialah tuntunan yang setiap manusia muslim wajib menjalankannya. Shalat adalah tiang dari agama, pondasi dari kehidupan seorang manusia. Lebih jauh, ibadah yang diwajibkan sebanyak lima waktu dalam sehari itu ialah kebutuhan. Sebab terbentuknya perilaku-perilaku sesuai tuntunan ke-Islaman.
Karenanyalah Rasulullah menegaskan, bila baik
shalatnya, maka baik pula sikap dan perilakunya. Bukankah shalat yang baik
dapat menghindarikan manusia dari berbuat keji dan munkar sebagaimana firman
Allah di dalam Al-Qur’an?
Jika dipahami dan dipelajari lebih dalam, shalat bukanlah ibadah yang hanya sekadar rutinitas. Ianya adalah perjumpaan antara seorang hamba yang tak berdaya dengan Sang Khalik Pemilik Segalanya. Saat shalat itulah waktu teramat istimewa, sebab manusia sedang menjalin hubungan penghambaan dengan Rabbnya.
Meski telah merasa lengkap melaksanakan shalat. Meski sudah merasa sempurna mengerjakan. Ada hal-hal yang sekiranya perlu kita pikirkan, tentang kemungkinan diterima atau tidaknya semua ibadah yang telah kita kerjakan semasa hidup. Janganlah terlalu percaya diri, tersebab hanya Allah-lah yang Maha Mengetahui dan berhak menentukan, diterimanya amalan atau hanya berujung pada kesia-siaan.
Dalam sebuah hadist, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan, “Sesiapa yang memelihara sholatnya, maka sholat itu sebagai cahaya petunjuk dan jalan selamat baginya. Dan barangsiapa yang tidak memelihara sholatnya, maka sesungguhnya sholat itu tiada bercahaya dan tiada pula menjadi petunjuk dan jalan selamat baginya.”
Jika dipahami dan dipelajari lebih dalam, shalat bukanlah ibadah yang hanya sekadar rutinitas. Ianya adalah perjumpaan antara seorang hamba yang tak berdaya dengan Sang Khalik Pemilik Segalanya. Saat shalat itulah waktu teramat istimewa, sebab manusia sedang menjalin hubungan penghambaan dengan Rabbnya.
Meski telah merasa lengkap melaksanakan shalat. Meski sudah merasa sempurna mengerjakan. Ada hal-hal yang sekiranya perlu kita pikirkan, tentang kemungkinan diterima atau tidaknya semua ibadah yang telah kita kerjakan semasa hidup. Janganlah terlalu percaya diri, tersebab hanya Allah-lah yang Maha Mengetahui dan berhak menentukan, diterimanya amalan atau hanya berujung pada kesia-siaan.
Dalam sebuah hadist, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan, “Sesiapa yang memelihara sholatnya, maka sholat itu sebagai cahaya petunjuk dan jalan selamat baginya. Dan barangsiapa yang tidak memelihara sholatnya, maka sesungguhnya sholat itu tiada bercahaya dan tiada pula menjadi petunjuk dan jalan selamat baginya.”
Dalam sebuah
riwayat pula, Rasulullah memberikan petunjuk tentang 10 golongan manusia yang
tidak akan diterima shalatnya oleh Allah azza wa jalla.
1) Seorang laki-laki yang shalat sendirian tanpa membaca sesuatu pun.
1) Seorang laki-laki yang shalat sendirian tanpa membaca sesuatu pun.
Jelas bahwasanya
shalat merupakan perlambangan dari komunikasi yang telah ditentukan rukun serta
bacannya. Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Mutafaqun ‘alaihi yang
menegaskan, “Tidak ada shalat
bagi orang yang tidak membaca Al-Fatihah.”
2) Seorang laki-laki yang mengerjakan shalat tetapi tidak menunaikan zakat.
2) Seorang laki-laki yang mengerjakan shalat tetapi tidak menunaikan zakat.
Ada hampir di seluruh ayat tentang perintah shalat
dalam Al-Qur’an, bersanding dengan perintah untuk menunaikan zakat. “Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat.” Di masa
Rasulullah dan para sahabat, para pengingkar zakat benar-benar diperangi. Sebab
Allah teramat murka kepada orang-orang yang dengan sengaja ingkar pada
kewajiban zakatnya. Sebagaimana sebuah hadist riwayat Imam Muslim, Tidaklah
pemilik harta simpanan yang tidak melakukan haknya padanya (maksudnya tidak
mengeluarkan zakatnya, pent), kecuali harta simpanannya akan datang pada hari
kiamat sebagai seekor ular jantan aqra’ yang akan mengikutinya dengan membuka
mulutnya.
Jika ular itu mendatanginya, pemilik harta simpanan itu lari darinya. Lalu ular itu memanggilnya, ‘Allah harta simpananmu yang telah engkau sembunyikan! Aku tidak membutuhkannya.’ Maka ketika pemilik harta itu melihat, bahwa dia tidak dapat menghindar darinya, dia memasukkan tangannya ke dalam mulut ular tersebut. Maka ular itu memakannya sebagaimanabinatang jantan memakan makanannya.”
Jika ular itu mendatanginya, pemilik harta simpanan itu lari darinya. Lalu ular itu memanggilnya, ‘Allah harta simpananmu yang telah engkau sembunyikan! Aku tidak membutuhkannya.’ Maka ketika pemilik harta itu melihat, bahwa dia tidak dapat menghindar darinya, dia memasukkan tangannya ke dalam mulut ular tersebut. Maka ular itu memakannya sebagaimanabinatang jantan memakan makanannya.”
3) Seorang laki-laki yang meminum arak
dan tidak meninggalkannya (bertaubat).
Tidak akan
sah shalat seseorang yang dikerjakan sehabis menelan minuman memabukkan,
beralkohol semisal arak. Meski hanya seteguk, maka Allah tidak akan catatkan
pahala shalatnya selama 40 hari.
Betapa Allah mengancam para peminum arak yang tidak berhenti dan bertaubat. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Thabrani, “Barang siapa meninggal sebagai peminum arak, maka ia akan bertemu dengan Allah dalam keadaan seperti penyembah berhala.”
4) Seorang laki-laki yang menjadi imam, padahal ada orang yang menjadi makmum membencinya.
Betapa Allah mengancam para peminum arak yang tidak berhenti dan bertaubat. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Thabrani, “Barang siapa meninggal sebagai peminum arak, maka ia akan bertemu dengan Allah dalam keadaan seperti penyembah berhala.”
4) Seorang laki-laki yang menjadi imam, padahal ada orang yang menjadi makmum membencinya.
Inilah alasan mengapa menjaga hubungan dengan sesama
manusia punya nilai keutamaan yang lebih dari sekadar menegakkan ibadah shalat.
Sebab kehidupan ini tercipta dari dua poros, ialah hubungan vertikal juga
horizontal. Sebagai makhluk sosial, sudah sepatutnya manusia menyadari
kewajibannya untuk menjaga hubungan baik, menjalin silaturahmi pada sesamanya.
At-Tirmidzi menandaskan,“Sebagian ulama menganggap makruh seseorang menjadi imam bila jamaahnya tidak menyukainya. Kalau imamnya sendiri tidak berbuat zhalim, dosanya ditanggung oleh orang yang membencinya.” Ahmad dan Ishaq menegaskan, “Bila yang membencinya hanya satu, dua atau tiga orang saja, boleh saja ia tetap menjadi imam. Kecuali bila yang membencinya adalah mayoritas jamaah shalat.”
At-Tirmidzi menandaskan,“Sebagian ulama menganggap makruh seseorang menjadi imam bila jamaahnya tidak menyukainya. Kalau imamnya sendiri tidak berbuat zhalim, dosanya ditanggung oleh orang yang membencinya.” Ahmad dan Ishaq menegaskan, “Bila yang membencinya hanya satu, dua atau tiga orang saja, boleh saja ia tetap menjadi imam. Kecuali bila yang membencinya adalah mayoritas jamaah shalat.”
5) Anak laki-laki yang melarikan diri
dari rumah tanpa izin ibu dan bapaknya, atau hamba sahaya yang lari dari tuannya.
Sebagaimana
penjelasan yang tertuang dalam sebuah hadist dari Abu Umamah, “Ada tiga jenis orang yang shalatnya hanya
sampai ke batas telinganya saja: Hamba sahaya (yang minggat) hingga ia pulang.
Wanita yang tidur sementara suaminya dalam keadaan marah kepadanya. Imam shalat
yang dibenci oleh jamaahnya.”
6) Istri yang durhaka pada suaminya.
6) Istri yang durhaka pada suaminya.
Betapa banyak wanita yang seringkali menenun dosa di
dalam rumahnya sendiri. Tersebab ketidakpahamannya akan kewajiban menaati
suaminya, mendengarkan perintahnya, santun dan hormat kepadanya. Bahkan wanita
lebih banyak di neraka tersebab gagal menjalankan kewajibannya sebagai istri
yang shalehah bagi suaminya.
Jelas tertuang dalam sebuah hadist riwayat Ahmad dan Ibnu Majah, ” Tidaklah seorang perempuan menunaikan hak Tuhannya sehingga ia menunaikan hak suaminya”
7) Imam atau pemimpin yang sombong serta dzalim dan menganiaya.
Jelas tertuang dalam sebuah hadist riwayat Ahmad dan Ibnu Majah, ” Tidaklah seorang perempuan menunaikan hak Tuhannya sehingga ia menunaikan hak suaminya”
7) Imam atau pemimpin yang sombong serta dzalim dan menganiaya.
Betapa pemimpin
diberikan amanah luar biasa, diwajibkan untuk bersikap adil pada semua yang
dipimpinnya. Tidak mudah memegang amanah itu, maka Allah janjikan ganjaran yang
berlaki lipat banyaknya. Agar setiap pemimpin terpicu untuk meraih
keutamaannya, bukan justeru memanfaatkan wewenangnya untuk bersikap sekehendak
hatinya. Sebab Allah telah menyediakan balasan teramat mengerikan, yang salah
satu di antaranya tidak akan diterima shalatnya selagi ia berbuat dzalim kepada
rakyatnya.
8) Perempuan yang mengerjakan shalat,
tapi tidak menutup auratnya.
Sebagaimana jelas tertuang dalam firmah Allah, bila seorang
wanita diwajibkan untuk menjaga setiap sisi di tubuhnya. Menutup auratnya,
kecuali pada sesama muhrimnya. Tidak akan diterima shalat seorang wanita, yang
disaat mengerjakannya terbuka auratnya. Sebab itu perhatikanlah kesempurnaan
persiapan sebelum memulai takbiratul ihram, jangan sampai hanya tersebab
sehelai benang yang membuka sebagian tubuh, Allah tidak akan menerimanya
sebagai pahala kebaikan.
9) Orang yang suka makan riba.
9) Orang yang suka makan riba.
Dosa riba ialah satu dari sekian dosa yang Allah
sendiri akan memeranginya. Betapa berat dan besarnya dosa ini. Tidakkah manusia
menyadari, bahwa sekecil-kecilnya dosa riba setara dengan menyetubui ibu
kandung. Karenanyalah teramat wajar bila Allah tidak akan menerima shalatnya
orang-orang yang gemar memakan harta riba. Sebagaimana kelak mereka akan dibangkitkan
di hari kiamat seperti berdirinya orang yang terkena penyakit gila.
10) Orang yang dengan shalatnya tidak mampu menahannya dari perbuatan keji dan munkar.
10) Orang yang dengan shalatnya tidak mampu menahannya dari perbuatan keji dan munkar.
Sebagaimana jelas
tertuang dalam sebuah hadist, “Barang siapa yang sholatnya tidak dapat menahan
daripada melakukan perbuatan keji dan mungkar, maka sesungguhnya sholatnya itu
hanya menambahkan kemungkaran Allah SWT dan jauh dari Allah SWT.”
Baca juga :
loading...
0 Response to "Walaupun Rajin Sholat Inilah 10 Golongan Orang ini Tidak Diterima Oleh Allah, Nauzubillah!!"
Posting Komentar