Seperti Ini Sering Salah Dalam Memahami, Tak Semua Hutang Itu RIBA, Rasulullah Juga Pernah Berhutang |
Salah besar. Itulah gunanya kita mempelajari semua Islam lebih dalam lagi. Bahkan Rasulullah SAW saja pernah berhutang.
Berikut adalah hal hal yang berhubungan dengan hutang pada
saat Rasulullah hidup.
1. Dalam kehidupannya Rasulullah saw pernah berhutang kepada sahabatnya Jabir ibn Abdillah ra.
Ketika Nabi telah mampu membayarnya, Rasulullah saw mendatangi Jabir dan membayarnya dengan cara melebihkan dari pokok hutangnya. Jabir berkata, “Ya Rasulullah, sudah aku ikhlaskan untuk Allah dan rasul-Nya.” Rasulullah menjawab, “Wahai sahabatku, Hutang itu adalah hak orang yang memberi hutang dan kewajiban bagi yang berhutang. Siapa yang tidak memenuhi hak orang lain padahal ia mampu untuk hal itu maka sama saja ia menyimpan bara api neraka di dalam perutnya.” (HR Bukhari & Muslim)
Sungguh mulia akhlak Rasulullah saw, ia meminjam kepada sahabatnya dan ketika ia mampu, ia membayarnya dengan lebih walaupun tidak diisyaratkan di depan ketika aqad pinjam meminjam dilaksanakan.
2. Dalam suatu riwayat disebutkan, disaat wafat, Rasulullah saw masih memiliki hutang kepada seorang yahudi.
1. Dalam kehidupannya Rasulullah saw pernah berhutang kepada sahabatnya Jabir ibn Abdillah ra.
Ketika Nabi telah mampu membayarnya, Rasulullah saw mendatangi Jabir dan membayarnya dengan cara melebihkan dari pokok hutangnya. Jabir berkata, “Ya Rasulullah, sudah aku ikhlaskan untuk Allah dan rasul-Nya.” Rasulullah menjawab, “Wahai sahabatku, Hutang itu adalah hak orang yang memberi hutang dan kewajiban bagi yang berhutang. Siapa yang tidak memenuhi hak orang lain padahal ia mampu untuk hal itu maka sama saja ia menyimpan bara api neraka di dalam perutnya.” (HR Bukhari & Muslim)
Sungguh mulia akhlak Rasulullah saw, ia meminjam kepada sahabatnya dan ketika ia mampu, ia membayarnya dengan lebih walaupun tidak diisyaratkan di depan ketika aqad pinjam meminjam dilaksanakan.
2. Dalam suatu riwayat disebutkan, disaat wafat, Rasulullah saw masih memiliki hutang kepada seorang yahudi.
Ketika berhutang, Rasulullah saw menjaminkan kepada orang
yahudi tersebut baju besi perang nya. Ketika hendak ditebus oleh Abu Bakar
setelah wafatnya Rasulullah saw, orang yahudi tersebut mengatakan, “Jaminannya
melebihi nilai hutang nya. Engkau tidak perlu menebusnya.”
Dimasa kehidupannya Rasulullah pernah menasehati Asma’ rha dan suaminya Zubair ra ketika melihat mereka pasangan yang memiliki kelapangan akan harta. Nabi bersabda, “Infaqkanlah hartamu, janganlah menghitungnya. Jika engkau menghitungnya, maka Allah SWT akan memberi rezeki kepada mu dengan dihitung-hitung. Dan janganlah kamu menyimpan hartamu melebihi keperluanmu, nanti Allah SWT akan menahan pemberian rezeki kepada mu. Belanjakanlah (infaqkanlah) hartamu semampu mu.” (HR Bukhari dan Muslim)
Dimasa kehidupannya Rasulullah pernah menasehati Asma’ rha dan suaminya Zubair ra ketika melihat mereka pasangan yang memiliki kelapangan akan harta. Nabi bersabda, “Infaqkanlah hartamu, janganlah menghitungnya. Jika engkau menghitungnya, maka Allah SWT akan memberi rezeki kepada mu dengan dihitung-hitung. Dan janganlah kamu menyimpan hartamu melebihi keperluanmu, nanti Allah SWT akan menahan pemberian rezeki kepada mu. Belanjakanlah (infaqkanlah) hartamu semampu mu.” (HR Bukhari dan Muslim)
3. Dimasa kehidupannya, Rasulullah saw juga pernah menasehati
Abdullah bin Mas’ud ra, Rasulullah bersabda,
“Barangsiapa yang tertimpa kesempitan sehingga ia merasakan kelaparan, lalu ia meminta-minta kepada manusia, kelaparannya tidak akan hilang. Tapi jika ia mengadukannya kepada Allah ‘azza wa jalla, maka Allah SWT akan memberikan kepadanya rezeki yang akan ia dapatkan dengan segera atau terlambat sedikit." (HR At-Tirmidzi)
4. “Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan Menyedekahkan (sebagian atau semua hutang) itu, lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS Al Baqarah [2]:280)
5. Rasulullah saw dalam suatu kesempatan ditengah para sahabatnya bersabda, “Siapa yang menangguhkan pembayaran hutang seseorang kepadanya karena orang yang berhutang itu dalam kesulitan, atau membebaskannya dari hutangnya, maka dia akan dilindungi pada hari-hari kesulitannya di dunia dan di akhirat kelak.” Kemudian Rasulullah saw melanjutkan, “Sungguh, satu dinar yang kamu sedeqahkan di jalan Allah, satu dinar yang kamu sedeqahkan untuk membebaskan hamba sahaya (budak), satu dinar yang kamu sedeqahkan kepada fakir miskin dan satu dinar yang kamu nafkahkan kepada anak-anak dan istri mu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Maka yang paling tinggi derajatnya adalah satu dinar yang kamu nafkahkan kepada anak-anak dan istrimu itu.” (HR Muslim).
Kemudian bagaimana jika kita terlanjur berhutang dan saat ini sedang terlilit hutang. Maka sebuah doa yang diriwayatkan Rasulullah kepada kita.
Mudah mudahan dengan membaca doa ini secara istiqomah, maka segala hutang hutang kita segera lunas.
Dikisahkan, suatu hari salah seorang sahabat anshar datang kepada Rasulullah saw dan berkata, “Ya Rasulullah, aku terlilit hutang. Aku terus berikhtiar tetapi keadaanku belum berubah.
Rasulullah mengajarkan suatu doa kepadanya, “Allahumma innii ‘auuzubika minal hammi wal hazani, wa ‘auzubika minal ‘ajzi wal kasali, wa ‘auzubika minal bukhli wal jubni, wa ‘auzubika minal dhalala’id daini wal ghalabatir rijaali (Ya Allah, aku mohon perlindungan Engkau dari sedih dan gelisah, dari kelemahan dan kemalasan, dari kekikiran dan sifat pengecut. Ya Allah aku berlindung kepada Engkau dari lilitan hutang dan kekuasaan (paksaan) orang-orang yang memberi hutang.” (HR Bukhari)
MasyaAllah, semoga hutang hutang kita segera terlunasi dan kita terbebas dari riba.
Intinya riba adalah jelas, seperti halnya motor yang harusnya harga 10juta, kemudian saya jual kepada Anda secara kredit dan bisa diangsur beberapa kali namun harganya menjadi 15 juta.
Dan macam macam riba itu banyak sekali karena pintu riba itu ada 73 macamnya. Setidaknya dengan membaca pengertian riba diatas kita bisa menghindari segala transaksi riba yang kita lakukan secara tak sadar maupun sadar selama ini.
“Barangsiapa yang tertimpa kesempitan sehingga ia merasakan kelaparan, lalu ia meminta-minta kepada manusia, kelaparannya tidak akan hilang. Tapi jika ia mengadukannya kepada Allah ‘azza wa jalla, maka Allah SWT akan memberikan kepadanya rezeki yang akan ia dapatkan dengan segera atau terlambat sedikit." (HR At-Tirmidzi)
4. “Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan Menyedekahkan (sebagian atau semua hutang) itu, lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS Al Baqarah [2]:280)
5. Rasulullah saw dalam suatu kesempatan ditengah para sahabatnya bersabda, “Siapa yang menangguhkan pembayaran hutang seseorang kepadanya karena orang yang berhutang itu dalam kesulitan, atau membebaskannya dari hutangnya, maka dia akan dilindungi pada hari-hari kesulitannya di dunia dan di akhirat kelak.” Kemudian Rasulullah saw melanjutkan, “Sungguh, satu dinar yang kamu sedeqahkan di jalan Allah, satu dinar yang kamu sedeqahkan untuk membebaskan hamba sahaya (budak), satu dinar yang kamu sedeqahkan kepada fakir miskin dan satu dinar yang kamu nafkahkan kepada anak-anak dan istri mu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Maka yang paling tinggi derajatnya adalah satu dinar yang kamu nafkahkan kepada anak-anak dan istrimu itu.” (HR Muslim).
Kemudian bagaimana jika kita terlanjur berhutang dan saat ini sedang terlilit hutang. Maka sebuah doa yang diriwayatkan Rasulullah kepada kita.
Mudah mudahan dengan membaca doa ini secara istiqomah, maka segala hutang hutang kita segera lunas.
Dikisahkan, suatu hari salah seorang sahabat anshar datang kepada Rasulullah saw dan berkata, “Ya Rasulullah, aku terlilit hutang. Aku terus berikhtiar tetapi keadaanku belum berubah.
Rasulullah mengajarkan suatu doa kepadanya, “Allahumma innii ‘auuzubika minal hammi wal hazani, wa ‘auzubika minal ‘ajzi wal kasali, wa ‘auzubika minal bukhli wal jubni, wa ‘auzubika minal dhalala’id daini wal ghalabatir rijaali (Ya Allah, aku mohon perlindungan Engkau dari sedih dan gelisah, dari kelemahan dan kemalasan, dari kekikiran dan sifat pengecut. Ya Allah aku berlindung kepada Engkau dari lilitan hutang dan kekuasaan (paksaan) orang-orang yang memberi hutang.” (HR Bukhari)
MasyaAllah, semoga hutang hutang kita segera terlunasi dan kita terbebas dari riba.
Intinya riba adalah jelas, seperti halnya motor yang harusnya harga 10juta, kemudian saya jual kepada Anda secara kredit dan bisa diangsur beberapa kali namun harganya menjadi 15 juta.
Dan macam macam riba itu banyak sekali karena pintu riba itu ada 73 macamnya. Setidaknya dengan membaca pengertian riba diatas kita bisa menghindari segala transaksi riba yang kita lakukan secara tak sadar maupun sadar selama ini.
Baca juga :
loading...
0 Response to "Seperti Ini Sering Salah Dalam Memahami, Tak Semua Hutang Itu RIBA, Rasulullah Juga Pernah Berhutang"
Posting Komentar