Subhanallah... Sebuah Percakapan Bayi Kembar Dalam Rahim Ibu |
Dua orang bayi kembar
tampak berselisih dengan pendapat mereka masing-masing saat keduanya masih di
dalam kandungan ibunya.
Bayi 1: Apakah kau
percaya akan kehidupan setelah kelahiran?
Bayi 2: Tentu saja. Kehidupan setelah kelahiran itu sangat jelas. Kita di sini sedang mempersiapkan diri menjadi lebih kuat dan bersiap-siap untuk apapun menanti kita berikutnya.
Bayi 1: Ini tidak masuk akal. Tidak ada kehidupan setelah lahir! Apa yang akan hidup di luar rahim?
Bayi 2: Wah, ada banyak cerita tentang hal itu. Aku pernah mendengar ada cahaya di sana, perasaan intens dan mendalam, kesenangan dengan emosi yang mendalam, ribuan hal lainnya… Sebagai contoh, aku pernah mendengar bahwa kita akan makan dengan mulut kita.
Bayi 1: Itu konyol. Kita memiliki tali pusar dan itu caranya kita makan. Semua orang tahu bahwa kita tidak menggunakan mulut kita untuk makan! Semua yang kaudenar adalah cerita yang datang dari orang-orang naif. Hidup berakhir saat lahir. Titik. Itulah cara itu dan kita harus menerimanya.
Bayi 2: Baiklah, tapi izinkah aku untuk berpikir secara berbeda. Aku tidak tahu kehidupan setelah kelahiran tampak seperti apa, dan aku juga tidak bisa membuktikan apa-apa kepadamu. Tapi aku ingin percaya, bahwa di dunia berikutnya, kita bisa melihat ibu kita dan bahwa ia akan mengurus kita.
Bayi 1: “Ibu”? Berarti kau percaya pada ‘Ibu’? Oh! Jadi di mana dia?
Bayi 2: Di mana-mana, kau tidak melihatnya? Dia di mana-mana, di sekitar kita. Kita adalah bagian dari dirinya dan berkatnya lah kita hidup sekarang. Tanpa dia, kita tidak akan berada di sini.
Bayi 1: Ini konyol! Aku belum pernah melihat seorang ibu sehingga jelas dia itu tidak ada!
Bayi 2: Aku tidak setuju, itulah caramu melihat hal-hal di sekitar kita. Ketika kondisi tenang, kita bisa mendengar dia bergumam, ketika dia tilawah Quran, ketika dia berbicara dengan kita dengan hatinya. Kita bisa merasakan dia memeluk dunia kita. Aku yakin bahwa hidup kita baru akan dimulai setelah kita lahir
Artikel ini banyak tersebar di media sosial dan tidak ditemukan sumber pertama
Bayi 2: Tentu saja. Kehidupan setelah kelahiran itu sangat jelas. Kita di sini sedang mempersiapkan diri menjadi lebih kuat dan bersiap-siap untuk apapun menanti kita berikutnya.
Bayi 1: Ini tidak masuk akal. Tidak ada kehidupan setelah lahir! Apa yang akan hidup di luar rahim?
Bayi 2: Wah, ada banyak cerita tentang hal itu. Aku pernah mendengar ada cahaya di sana, perasaan intens dan mendalam, kesenangan dengan emosi yang mendalam, ribuan hal lainnya… Sebagai contoh, aku pernah mendengar bahwa kita akan makan dengan mulut kita.
Bayi 1: Itu konyol. Kita memiliki tali pusar dan itu caranya kita makan. Semua orang tahu bahwa kita tidak menggunakan mulut kita untuk makan! Semua yang kaudenar adalah cerita yang datang dari orang-orang naif. Hidup berakhir saat lahir. Titik. Itulah cara itu dan kita harus menerimanya.
Bayi 2: Baiklah, tapi izinkah aku untuk berpikir secara berbeda. Aku tidak tahu kehidupan setelah kelahiran tampak seperti apa, dan aku juga tidak bisa membuktikan apa-apa kepadamu. Tapi aku ingin percaya, bahwa di dunia berikutnya, kita bisa melihat ibu kita dan bahwa ia akan mengurus kita.
Bayi 1: “Ibu”? Berarti kau percaya pada ‘Ibu’? Oh! Jadi di mana dia?
Bayi 2: Di mana-mana, kau tidak melihatnya? Dia di mana-mana, di sekitar kita. Kita adalah bagian dari dirinya dan berkatnya lah kita hidup sekarang. Tanpa dia, kita tidak akan berada di sini.
Bayi 1: Ini konyol! Aku belum pernah melihat seorang ibu sehingga jelas dia itu tidak ada!
Bayi 2: Aku tidak setuju, itulah caramu melihat hal-hal di sekitar kita. Ketika kondisi tenang, kita bisa mendengar dia bergumam, ketika dia tilawah Quran, ketika dia berbicara dengan kita dengan hatinya. Kita bisa merasakan dia memeluk dunia kita. Aku yakin bahwa hidup kita baru akan dimulai setelah kita lahir
Artikel ini banyak tersebar di media sosial dan tidak ditemukan sumber pertama
Baca Juga:
loading...
0 Response to "Subhanallah... Sebuah Percakapan Bayi Kembar Dalam Rahim Ibu"
Posting Komentar